Korosi atau Pengkaratan

Posted by Ĵũňǻîdî On 28 Des 2012 1 komentar
korosi karatan
Tanya : Apa yang dimaksud Korosi ?
Jawaban :

Korosi atau perkaratan sangat lazim terjadi pada besi.Besi merupakan logam yang mudah berkarat. Karat besi merupakan zat yang dihasilkan pada peristiwa korosi,yaitu berupa zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori. Rumus kimia dari karat besi adalah Fe2O3.xH2O.

Bila dibiarkan,lama kelamaan besi akan habis menjadi karat.Dampak dari peristiwa korosi bersifat sangat merugikan. Contoh nyata adalah keroposnya jembatan, bodimobil, ataupun berbagai konstruksi dari besi lainnya.Siapa di antara kita tidak kecewa bila bodi mobil kesayangannya tahu-tahu sudah keropos karena korosi. Pasti tidak ada. Karena itu, sangat penting bila kita sedikit tahu tentang apa korosi itu, sehingga bias diambil langkah-langkah antisipasi. Peristiwa korosi sendiri merupakan proses elektrokimia, yaitu proses (perubahan / reaksikimia) yang melibatkan adanya aliran listrik. Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai kutub negatif (elektrodanegatif, anoda), sementara bagian yang lain sebagai kutub positif (elektrodapositif, katoda). Elektron mengalir dari anoda ke katoda, sehingga terjadilah peristiwa korosi.

Ion besi (II)yang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi menjadi ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa oksidaterhidrasi (karat besi), Fe2O3.xH2O. Dari reaksi terlihat bahwa korosi melibatkan adanya gas oksigen dan air.
Karena itu, besi yang disimpan dalam udara yang kering akan lebih awet bila dibandingkan ditempat yang lembab. Korosi pada besi ternyata dipercepat oleh beberapa faktor, seperti tingkat keasaman, kontak dengan elektrolit, kontak dengan pengotor, kontak dengan logam lain yang kurang aktif (logamnikel, timah, tembaga), serta keadaan logam besi itu sendiri (kerapatan atau kasar halusnya permukaan).

b. Beberapa Jenis Korosi :
1. Uniform corrosion
Yaitu korosi yang terjadi pada permukaan logam yang berbentuk pengikisan permukaan logam secara merata sehingga ketebalan logam berkurang akibat permukaan terkonversi oleh produk karat yang biasanya terjadi pada peralatan terbuka.

2. Pitting corrosion
Yaitu korosi yang berbentuk lubang-lubang pada permukaan logam karena hancurnya film proteksi logam yang disebabkan oleh laju kecepatan korosi yang berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lainnya pada permukaan logam tersebut.

3. Stress corrosion cracking
Yaitu korosi berbentuk retak0retak yang tidak mudah dilihat, terbentuk dipermukaan logam dan berusahaan merembet ke dalam . ini banyak terjadi pada logam-logam yang banyak mendapat tekanan. Hal ini disebabkan kombinasi dari tegangan tarik dan lingkungan yang korosif sehingga struktur logam melemah.

4. Erossion corrosion
yaitu korosi yang terjadi karena dtercegah pembentukan film pelindung yang disebabkan oleh kecepatan alir fluida yang tinggi, misalnya abrasi pasir.

5. Galvanic corrosion
Yaitu korosi yang terjadi karena terdapat hubungan antara dua metal yang disambung dan terdapat perbedaan potensial antara keduanya.

6. Crevice corrosion
yaitu korosi yang terjadi di sela sela gasket sambung bertindih, sekrup-sekrup atau kelingan yang terbentuk oleh kotoran-kotoran endapan atau timbul dari produk-produk karat.

7. Selective corrosion
Yaitu korosi yang berhubungan dengan melepasnya satu elemen dari campuran logam.

c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Laju Korosi
Umumnya problem korosi disebabkan oleh air, tetapi ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi laju korosi diantaranya :
1. Faktor Gas Terlarut
Oksigen (O2) adanya oksigen yang terlarut akan menyebabkan korosi pada metal seperti laju korosi pada mild stell alloys akan bertambah dengan meningkatnya kandungan oksigen. Kelarutan oksigen dalam ait merupakan fungsi dari tekanan, temperatur dan kandungan klorida. Untuk tekanan 1 atm dan temperatur kamar, kelarutan oksigen adalah 10 ppm dan kelarutannya akan berkurang dengan bertambahnya temperatur dan konsentari garam.
Reaksi korosi secara umum pada besi karena adanya kelarutan oksigen adalah sebagai berikut :
Reaksi anoda :
Fe(s) -> Fe2+(aq) + 2e

Reaksi katoda :
02 (g) + 2H2O(aq) + 4e -> 4 OH
CO2 + H2O -> H2CO3
Fe + H2CO3 -> FeCO3 + H2
FeCO3 merupakan corrosion product yang dikenal sebagai sweet corrosion.
2. Faktor Temperatur
Penambahan temperatur umumnya menambah laju korosi walaupun kenyataannya kelarutan oksigen berkurang dengan meningkatnya temperatur. Apabila metal pada temperatur yang tidak uniform, maka akan besar kemungkinan terbentuk korosi.
3. Faktor pH
pH netral adalah 7, sedangkan pH<7 bersifat asam dan korosif, sedangkan untuk pH>7 bersifat basa juga korosif. Tetapi untuk besi, laju korosi rendah pada Ph antara 7 sampai 13. Laju korosi akan meningkat pada pH<7 dan pada PH>13.
4. Faktori Bakteri pereduksi atau Sulfat Reducing Bacteria (SRB)
Adanya bakteri pereduksi sulfat akan mereduksi ion sulfat menjadi gas H2S, yang mana jika gas tersebut kontak dengan besi akan menyebabkan terjadinya korosi.
5. Faktor Padatan Terlarut
Klorida (Cl), klorida menyerang lapisan mild steel dan lapisan stainless steel. Padatan ini menyebabkan terjadinya pitting, crevice corrosion, dan juga menyebabkan pecahnya alloys. Klorida biasanya ditemukan pada campuran minyak-air dalam konsentrasi tinggi yang akan menyebabkan proses korosi. Proses korosi juga dapat disebabkan oleh kenaikan konduktifitas larutan garam, dimana larutan garam yang lebih konduktif, laju korosinya juga akan lebih tinggi.

d. Pencegahan korosi.
Pencegahankorosididasarkanpadaduaprinsipberikut :
1) Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air
Korosi besim emerlukan oksigen dan air. Bila salah satu tidak ada, maka peristiwa korosi tidak dapat terjadi. Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan cat, oli, logam lain yang tahan korosi (logam yang lebih aktif seperti seng dan krom). Penggunaan logaml ain yang kurang aktif (timahdantembaga) sebagai pelapis pada kaleng bertujuan agar kaleng cepat hancur di tanah. Timah atau tembaga bersifat mampercepat proses korosi.
2) Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)
Besi yang dilapisi atau dihubugkan dengan logam lain yang lebih aktif akan membentuk selelektrokimia dengan besi sebagai katoda. Di sini, besi berfungsi hanyas ebagai tempat terjadinya reduksi oksigen.Logam lain berperan sebagai anoda, dan mengalami reaksi oksidasi. Dalam hal ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain (sebagai anoda, dikorbankan).
Besi akan aman terlindungi selama logam pelindungnya masih ada / belum habis. Untuk perlindungan katoda pada system jaringan pipa bawah tanah lazim digunakan logam magnesium, Mg. Logam ini secara berkala harus dikontrol dan diganti.

e. Dampak dari Korosi
Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang mengalami kerusakan berbentuk keropos. Sedangkan bagian logam yang rusak dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis karat adalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam saja yaitu baja, sedangkan secara umum istilah karat lebih tepat disebut korosi.
Korosi didefenisikan sebagai degradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau sifatnya akibat berinteraksi dengan lingkungannya. Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bias dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.
Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transfer electron dari logam kelingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yang memberikan elektron (anoda) danl ingkungannya sebagai penerima electron (katoda).Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah reaksi oksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya menjadi ion-ion dengan melepaskan electron pada logam tersebut.Sedangkan dari katoda terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektron-elektron yang tertinggal pada logam.[dikutip dari berbagai sumber]

1 komentar:

Tommy mengatakan...

Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management

OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover

Posting Komentar

Makasih atas :
Komentar dan Kritik anda
Untuk bertanya klik menu "Tanya ?"